Lanjutan Teori Dasar Vibrasi

Pada posting sebelumnya, saya sudah membahas tentang teori dasar vibrasi dengan pengertian dan jenis2nya. Nah, pada episode kali ini saya akan membahas lebih dalam tentang teori vibrasi yang mana harapan saya adalah agar pembaca dapat menambah pengetahuan tentang ilmu vibrasi yang begitu vital dalam dunia industri.

Oke, ga akan panjang lebar lagi, mari kita lanjutkan episode vibrasi yang lalu.....

SENSOR PENGUKURAN VIBRASI

1. Tranducer Proximity (displacement) adalah alat untuk mengukur gap. Tetapi pada teorinya perubahan gap tiap detik itu adalah kecepatan, dan jika gap nya bergerak maju atau mundur dinamakan vibrasi, maka proximity ini bisa digunakan sebagai sensor untuk mengukur vibrasi dengan menambahan data tranducer yang bisa merubah nilai perubahan jarak tiap detiknya, kemudian merubahnya menjadi nilai frek vibrasi. dan juga bisa mengetahui berapa amplitudo nya. Kelebihan alat ini adlah ketelitian dalam mengukur nilai amplitudo yang rendah dan juga mempunyai daerah ukur yang lebar. Sistem proximity  ini mempunyai 3 bagian utama, yaitu : Probe, Kabel Ekstensi dan Proximitor.




Eddy Current Probe



 Prinsip kerja : coil probe digetarkan (exited) pada frek 1,5 KHz, exitasi akan menghasilkan medan magnet yang memancar diujung probe, perubahan jarak antara ujung probe dengan material akan menghasilkan perubahan tegangan DC dengan kata lain :
- Impedansi akan berubah saat target mendekati benda yang dapat menghantarkan arus listrik.
- Perubahan impedansi sebanding dengan perubahan jarak sensor terhadap target.

2. Seismic Velocity adalah magnet permanen yangtersambung secara diselubungi, sehingga menyebabkan adanya medan magnetik yang kuat disekitar coil yang didukung oleh lilitan pegas yang lemas. Hasil tegangan akan langsung proporsional kekecepatan vibrasi. Ketika pick up tersambung ke bagian magnet yang ter vibrasi mengikuti gerakan vibrasi. semakin cepat gerakan maka semakin tinggi voltase. alat ini mempunyai frek natural antara 300 - 600 CPM